Daftar Isi :
Pengertian Asam Asetat dan Rumus Asam Asetat – Asam asetat sering disebut dengan asam cuka atau asam astenoat merupakan senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma pada makanan. Asam cuka mempunyai rumis empiris C2H4O2, ini sering ditulis CH3–COOH, CH3COOH atau CH3CO2H. Asam asetat pekat atau asam asetat glasial merupakan cairan higroskopis yang tak berwarna dan mempunyai titik beku 16,7 derajad celcius. Di dalam cuka terkandung 3 – 9 persen volume asam asetat, itu menjadikannya sebagai komponen utama dalam cuka selain air. Senyawa ini mempunyai rasa asam dan berbau menyengat. Asam asetat di produksi sebagai prekursor untuk polivinil asetat dan selulosa asetat, selain itu juga asam setat di produksi untuk cuka konsumsi rumah tangga. Walau asam asetat tergolong asam lemah namun asam asetat dapat menyerang kulit dan bersifat korosif.
Asam ini merupakan salah satu asam kerboksilat yang paling sederhana setelah asam format. Asam asetatjik dilarutkan dalam air akan menjadi sebuah asam lemah, itu artinya ia hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO–. Asam asetat ialah bahan baku industri terpenting dan pereaksi kimia. Senyawa ini digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, polivinil asetat dan selulosa asetat dan dalam berbagai macam serat dan kain. E260 merupakan kode asam asetat dalam industri makanan yang digunakan sebagai pengatur keasaman. Dalam kegiatan rumah tangga asam asetat sering di gunakan untuk pelunak air.
Sifat – Sifat Kimia
Keasaman Asam Asetat
H atau asam hidrogen pada gugus karboksil (-COOH) dalam asam karboksilat seperti asam asetat bisa dilepaskan sebagai ion proton atau H+ melalui proses ionisasi CH3Co2H –> CH3CO–2 + H Karenanya asam asetat mempunyai sifat asam. Asam asetat merupakan asam lemah monoprotik dengan nilai pKa=4,76. Nilai basa konjugasinya adalah asetat (CH3COO-). Nilai basa konjugatnya adalah asetat (CH3COO-). Sebuah larutan 1.0 M asam asetat atau kira-kira sama dengan konsentrasi pada cuka rumah tangga yang memiliki pH sekitar 2,4 ini menandakan bahwa sekitar 0,4% molekul asam asetat terdisosiasi.
Struktur
Asam asetat padat ini menunjukkan bahwa molekul-molekul asam asetat berpasangan dan membentuk dimer yang dihubungkan oleh ikatan hidrogen. Dimer juga bisa dideteksi pada uap yang bersuhu 120 derajad C (248 derajad F). Dimer juga terjadi pada larutan encer di dalam pelarut yang tak berikatan hidrogen, dan terkadang pada cairan asam asetat murni. Dimer akan dirusak dengan adanya pelarut berikatan hidrogen contohnya air. Entalpi disosiasi pada dimer tersebut diperkirakan 65,0–66,0 kJ/mol, entropi disosiasi sekitar 154–157 J mol-1 K-1. Sifat dimerisasi ini juga dimiliki oleh asam karboksilat sederhana lainnya.
Sifat Pelarut
Asam asetat cair merupakan pelarut protik hidrofilik atau polar, ini sama atau mirip seperti air dan etanol. Asam asetat mempunyai konstanta dielektrik yang sedang yaitu 6,2 sehingga ia bisa melarutkan baik senyawa polar seperi garam anorganik serta gula maupun senyawa non-polar seperti minyak dan unsur-unsur seperti sulfur dan iodin. Asam asetat dapat bercampur dengan mudah dengan pelarut polar atau nonpolar lainnya seperti air, kloroform serta heksana. Dengan nilai alkana yang lebih tinggi (dimulai dari oktana), asam asetat tidak akan lagi bercampur dengan sempurna, dan kebercampurannya terus menurun berbanding lurus dengan kenaikan rantai n-alkana. Sifat kelarutan dan kemudahan bercampur dari asam asetat ini membuatnya digunakan dengan luas dalam industri kimia, contohnya di gunakan sebagai pelarut dalam produksi dimetil tereftalat.
Itulah ulasan sekilas penjelasan tentang Pengertian Asam Asetat dan Rumus Asam Asetat, terima kasih telah menyempatkan membaca, semoga artikel yang anda baca bermanfaat, jangan sungkan untuk mengirimkan kritik maupun saran kepada redaksi kami
Baca Juga >>>