20 Pinsip Keselamatan Kerja Di Laboratorium Kimia dan Biologi

20 Pinsip Keselamatan Kerja Di Laboratorium Kimia dan Biologi

Pinsip Keselamatan Kerja Di Laboratorium

Prinsip ini sangat perlu ditanamkan dalam setiap egiatan enelitian. Semua langkah keselamatan kerja dalam kegiatan penelitian ialah :

1. Membawa serta Memperlakukan Bahan dan Alat Dengan Aman

a. Cara Untuk Membawa Mikroskop

  • Sebuah mikroskop harus dibawa dalam posisi tegak, pegang pada bagian tangkainya dengan satu tangan dan tangan yang satunya menyangga dasar mikroskop.
  • Letakkan mikroskop dengan sangat hati – hati di atas meja, jangan diayun, dilambung-lambungkan atau digetar-getarkan saat diletakkan karena bisa merusak bagian – bagian dari mikroskop.
  • Ketika ingin memindahkan maka jangan digeser atau menyeret salah satu bagian karena hal itu akan melepaskannya. Silahkan angkat dan pindahkan dengan sangat hati – hati.
  • Jika mikroskop tidak dipakai, maka simpanlah dalam kotak dan ditutup dengan plastik terlebih dahulu. Ketika menyimpan, posisi lensa objektif dipasang dalam keadaan berkekuatan rendah.
  • Dilarang mendekatkan lensa objektif ke kaca bneda dengan pemutar kasar ketika mata sedang mengintip karena tabung akan menekan lensa dengan tanpa sengaja dan bisa berakibat dengan pecahnya lensa tersebut.

b. Cara Melihat Isi Tabung

Saat akan memasukan zat asam atau korosif, maka terlebih dahulu lihatlah melalui sisi gelas, ini dilakukan untuk menghndarkan mata dari percikan zat kaena dengan melihat melalui mulut tabung akan sangat berbahaya.

BACA JUGA :   13 Fungsi Hati Bagi Tubuh Manusia Secara Umum

c. Cara Pemanasan Zat Dalam Tabung Reaksi

  • Ketika memanaskan zat dalam tabung, jepitlah tabung dengan penjepit.
  • Supaya tabung tidak pcah karena pemanasan yang mendadak dan tidak merata maka jauhkan dan dekatkan tabung dengan berulang-ulang sampai panasnya merata.
  • Panaskan bagian bawah dari tabung reaksi di bagian atas dari api.
  • Jauhkan bagian mulut tabung ke tempat yang aman, yakni jauh dari jangkauan orang dan peralatan serta dari zat – zati yang berbahaya, ini dilakukan supaya percikan zat dan asap tidak mengganggu.

d. Cara Mengelola Bahan Kimia

Ada beberapa cara untuk menghindari kecalakaan pada penggunaan bahan kimia, diantaranya ialah :

  • Gunakanlah spatula untuk mengambil bahan yang bentuknya padat, jangan kontak langsung dengan tangan.
  • Bacalah terlebih dahulu tabel pada wadah dan pastikan pengambil bahan kimia sesuai dengan kebutuhan.
  • Perhatikanlah cara untuk memindahkan bahan kimia dari satu wadah ke wadah yang lainnya. Seperti ketika mengambil bahan kimia dengan pipet tetes supaya tidak tumpah.
  • Pastikan untuk selalu memakai kacamata pengaman dalam setiap kegiatan.
  • Bagi siswi yang berambut panjang, sebaiknya ikatlah rambut saat melakukan pemanasan zat kimia.
  • Jangan menghirup dengan langsung bahan kimia yang akan digunakan, Jika ingin menghirup maka kipas-kipaslah dengan perlahan ke arah hidung.
  • Zat sisa hasil dari kegiatan jangan dikembalikan ke dalam botol stok.

2. Bahan Berbahaya Dan Bisa Menimbulkan Penyakit

a. Bahan Mudah Terbakar dan Meledak

Bahan eksplosif atau mudah meledak dan terbakar sebaiknya disimpan di tempat yang teduh, jauh dari suhu panas dan dari api.

Lebih baik bahan yang bersifat seperti itu diperlakukan dengan sangat hati – hati, jangan sampai ada gesekan atau beguncang. Bahan ini lebih aman disimpan dengan keadaan basah.

BACA JUGA :   Nama Ilmiah Hewan Dan Tumbuhan

Beberapa bahan yang mudah meledak seperti nitogen cair, asam pekat dan amonium dikromat. Bahan kimia yang mudah tebakar seperti eter, aseton, dan senyawa alkohol. Beberapa bahan yang mudah untuk terbakar seperti natrium oksalat.

b. Bahan yang Beracun dan Berbahaya

Bahan yang beracun tentu akan memiliki dampak bahaya bagi tubuh, jika racun tersebut masuk ke dalam tubuh. Hal tersebut dapat terjadi dengan terisap melalui hidung atau terserap melalui kulit.

Bahkan, akan sangat berbahaya, jika termakan atau pun terminum. Oleh karena itu, berhati-hatilah pada saat bekerja dalam menggunakan zat-zat beracun tersebut. Jangan menggunakan tangan telanjang atau secara langsung untuk mengambil ataupun memindahkan zat-zat kimia, walaupun zat-zat tersebut tidak beracun.

Karena, zat yang telah masuk ke dalam tubuh di atas ambang batas, tentu akan berbahaya bagi tubuh. Jangan mengisap zat kimia secara langsung dengan mulut, tetapi gunakanlan pipet tetes, walaupun hanya berupa air. Pakailah pipet tetes dalam mengambil atau memindah zat cair.

Gunakanlah spatula atau sendok plastik dalam memindahkan atau mengambil zat kimia berbentuk padat. Jangan sekali kali mencium zat kimia secara langsung. Gunakanlah penutup hidung pada saat bekerja dengan zat berbahaya atau saat mereaksikan dan membakar suatu bahan.

Kegiatan yang bisa menimbulkan asap berbahaya dalam lemari asam. Bahan-bahan yang beracun bisa berasal dari zat kimia, yaitu antara lain asam sianida (HCN) dan zat karsinogenik, misalnya benzidin (bersifat karsinogenik).

Bahan-bahan beracun juga bisa ditimbulkan dari makhluk hidup yang menjadi objek pengamatan, misalnya contoh biji jarak, serbuk sari bunga, sengat serangga, serta mikroorganisme penyebab penyakit.

c. Bahan yang Merusak (Korosif dan Kaustik)

Ada beberapa bahan kimia harus diperlakukan kehati-hatian karena jika terkena kulit atau bahan lain dapat merusak (bereaksi). Bahan yang bersifat korosif bisa merusak logam-logam, dan sedangkan bahan yang kaustik dapat merusak kulit atau bahan pakaian.

BACA JUGA :   Struktur Otak Manusia

Oleh karena itu, gunakanlah pakaian kerja laboratorium serta alat-alat pengaman, yaitu seperti kaca mata, sarung tangan, dan penutup hidung. Jagalah agar bahan-bahan tersebut tidak memercik saat diambil ataupun direaksikan. Dan jangan pula menghirup uapnya.

Bahan yang korosif, misalnya yaitu asam pekat. Adapun bahan yang kaustik, misalnya soda kaustik.

d. Bahan yang Bersifat Radioaktif

Bahan yang bersifat radioaktif umumnya jarang dipakai. Bahan radioaktif ini disimpan dalam botol berdinding tebal dari timbal. Misalnya, senyawa uranium dan thorium. Maka berhati-hatilah saat mengambil bahan kimia dalam laboratorium. Bacalah label pada botol atau tanyakan pada laboran (petugas laboratorium) dan guru.

Dan jangan mengambil sendiri bahan di dalam lemari. Gunakanlah bahan yang telah dipersiapkan laboran di meja kerja.

Sekian penjelasan dari kami tentang 20 Pinsip Keselamatan Kerja Di Laboratorium Kimia dan Biologi, terima kasih telah menyempatkan membaca, semoga artikel yang anda baca bermanfaat

Baca Juga >>>

You May Also Like

About the Author: Estriana Fiwka