Pengertian Kalimat Simpleks dan Kompleks

Pengertian Kalimat Simpleks dan Kompleks

Masterpendidikan.com – Dalam hal ini di bahasa Indonesia sendiri memiliki 2 macam jenis kalimat yakni kalimat simpleks dan kalimat kompleks. Yang dimana kedua kalimat ini memiliki pengertian dan ciri-ciri yang berbeda. Berikut Pengertian Kalimat Simpleks dan Kompleks.

Untuk perbedaan kedua jenis kalimat ini ada pada kelengkapan pola kalimat masing-masing. Agar lebih jelasnya mengenai kalimat simpleks dan kompleks yang meliputi pengertian, perbedaan dan contohnya, simak saja uraian dibawah ini.

Pengertian Kalimat Simpleks

Kalimat simpleks adalah tipe kalimat yang hanya terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Dengan kata lain, kalimat simpleks merupakan kalimat yang hanya terdiri dari satu klausa. Karena hanya terdiri dari satu predikat, sudah barang tentu kalimat simpleks hanya memberikan satu informasi. Oleh karena itu, kalimat simpleks juga bisa disebut dengan kalimat tunggal.

Contoh Kalimat Simpleks

  1. Bapak itu dokter bedah. [S,P]
  2. Mereka membuat roti [S,P,O]
  3. Kepandaian Winda sudah diakui teman-temannya [S,P,Pel]
  4. Kami berangkat pagi [S,P,K]
  5. Diam! [P]

Kelima contoh kalimat tersebut adalah kalimat simpleks karena hanya ada satu predikat dan satu subjek. Pada contoh kalimat imperatif, umumnya subjeknya tidak ditampakan. Pada kalimat “diam!”, bentuk lengkapnya adalah “kamu diam!”

Pengertian Kalimat Kompleks

Kalimat kompleks juga sering disebut dengan kalimat majemuk bertingkat. Kalimat kompleks terdiri dari dua klausa, yaitu klausa utama yang disebut dengan induk kalimat (inti kalimat) dan klausa penghubung yang disebut dengan anak kalimat. Klausa utama bisa berdiri sendiri sebagai kalimat, sedangkan klausa penghubung tidak bisa berdiri sendiri sebagai kalimat karena pada umumnya mereka berfungsi sebagai keterangan kalimat.

BACA JUGA :   Pengertian, Jenis dan Manfaat Media Gambar Beserta Contohnya

Contoh Kalimat Kompleks

  1. Saya tidak berangkat ke sekolah karena hujan.
  2. Dia tidak kaya semenjak kecil.
  3. Saya menilai dia orang yang baik.

Kalimat yang dicetak tebal adalah klausa utama/kalimat inti. Sedangkan kalimat yang diawali dengan kata hubung adalah klausa penghubung. “Karena hujan, semenjak kecil, orang yang baik” adalah contoh klausa penghubung dan mereka tidak bisa berdiri sendiri sebagai sebuah kalimat. Hal ini berbeda dengan kalimat yang dicetak tebal dimana bisa menjadi kalimat sendiri. Kalimat kompleks dapat kita identifikasikan dengan adanya dua klausa yang menggunakan kata hubung seperti:

  • sejak, semenjak
  • ketika, sambil, selama
  • setelah, sebelum, sehabis, selesai
  • asalkan, apabila, jika, jikalau, manakala, tatkala
  • seandainya, seumpama
  • agar, supaya
  • walaupun, meskipun, kendatipun, sekalipun,
  • sehingga, sampai, maka
  • dengan, tanpa
  • yang
  • bahwa

Itulah Pengertian Kalimat Simpleks dan Kompleks beserta contohnya.

You May Also Like

About the Author: admin