11 Struktur Bakteri Beserta Fungsinya

11 Struktur Bakteri Beserta Fungsinya

11 Struktur Bakteri Beserta Fungsinya – Bakteri memiliki berbagai macam struktur sel dan memiliki peran serta fungsi masing-masing. Bakteri berasal dari kata bakterion yang berarti binatang kecil. Secara umum bakteri merupakan organisme bersel satu atau uniseluler dan tidak memiliki membran inti sel atau prokariotik dan pada umumnya bakteri memiliki dinding sel akan tetapi tidak mempunyai klorofil. Bakteri ditemukan pertama kali oleh Antony Van Leevwenhoek yang merupakan penemu dari mikroskop lensa tunggal, ditemukan pada tahun 1674, Antony merupakan ilmuan asal Belanda. Dan istilah bakteri dikenalkan oleh Ehrenberg yang juga seorang ilmuan pada tahun 1828.

11 Struktur Bakteri Beserta Fungsinya
11 Struktur Bakteri Beserta Fungsinya

Bakteri tersusun dari beberapa bagian yaitu kapsul, dinding sel, membran plasma, mesosom, sitoplasma, ribosom, DNA, granula, cadangan makanan, klorosom, vakuola, gas, flagela, dan fimbria atau pilus.

Berikut ini adalah penjelasan 11 Struktur Bakteri Beserta Fungsinya penjelasannya;

1. Lapisan lendir atau kapsul

Lapisan ini merupakan lapisan terluar dari yang menyelimuti dinding sel. Setiap jenis bakteri memiliki ketebalan yang berbeda disetiap jenisnya. Lapisan yang tebal disebut dengan kapsul sedangkan lapisan yang tipis disebut lapisan lendir. Biasanya bakteri yang hidupnya sebagai parasit dan merupakan bakteri patogen atau penyebab penyakit, bakteri tersebut memiliki kapsul, sedangkan pada bakteri yang mendapatkan makanan dari sisa organisme atau bakteri saproba hanya memiliki lapisan lendir, itulah sebabnya mengapa makanan yang terkena bakteri akan berlendir. Lapisan ini berupa senyawa yang kental dan lengket yang disekresikan oleh bakteri. Kapsul tersusun dari senyawa campuran antara glikogen dan protein atau glikoprotein dan lapisan lendiri tersusun dari air dan polisakarida. Fungsi dari lapisan ini adalah:

  1. Sebagai pelindung
  2. Menjaga sel agar tidak kekeringan
  3. Membantu pelekatan dengan sel bakteri lain atau pada substrak
  4. Pada bakteri penyebab penyakit atau patogen, lapisan ini sebagai pelindung dari pengaruh sistem kekebalan yang dihasilkan oleh sel tubuh Inang.
BACA JUGA :   Pengertian Bakteri Anaerob dan Contohnya

2. Dinding Sel

Dinding Sel tersusun dari peptidoglikan. Peptidoglikan merupakan suatu polimer yang terdiri dari Polipeptida pendek. Peptidoglikan sendiri memiliki ketebalan lapisan bervariasi dari ketebalan lapisan yang bervariasi dan ketebalan lapisan ini berpengaruh respons pewarnaan yang digunakan dalam penggolongan bakteri yakni bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Dinding sel pada Eubacteria mengandung peptidoglikan dan pada Archabacteria tidak. Fungsi dari dinding sel adalah:

  1. Mempertahankan bentuk sel
  2. Memberikan perlindungan fisik
  3. Menjaga sel agar tidak pecah dalam lingkungan yang memiliki tekanan osmotik yang lebih rendah
  4. Sel bakteri akan mengalami plasmolisis apabila berada pada lingkungan yang memiliki tekanan osmotik lebih tinggi
  5. Bakteri akan mati apabila berada dalam larutan pekat seperti larutan yang mengandung banyak gula dan banyak garam

3. Membran Plasma

Membran plasma sendiri tersusun dari senyawa Fosfolipid dan protein yang bersifat selektif parmabel atau dapat dilalui oleh zat-zat tertentu. Fungsi dari membran plasma antara lain:

  1. Membungkus Sitoplasma
  2. Mengatur pertukaran zat yang berada didalam sel dengan zat yang ada diluar sel.

4. Mesosom

Mesosom merupakan organel sel yang mempunyai tonjolan pada membran plasma ke arah dalam sitoplasma. Fungsi mesosom antara lain:

  1. Menghasilkan energi
  2. Membentuk sel dinding baru saat pembelahan sel
  3. Menerima DNA saat konjugasi

5. Sitoplasma

Sitoplasma bakteri merupakan cairan koloid yang didalamnya terkandung molekul organik seperti lemak, Protein, karbohidrat dan garam-garam mineral, enzim, DNA, klorosom (terdapat pada bakteri fotosintetik) dan ribosom. Fungsi dari sitoplasma adalah sebagai tempat terjadinya reaksi-reaksi metabolisme sel.

6. Ribosom

Ribosom merupakan sekumpulan organel kecil yang tersebar dalam sitoplasme dan berfungsi dalam sintesis protein. Ribosom tersusun dari senyawa protein dan RNA. Dalam suatu bakteri jumlah ribosom mencapai ribuan. Fungsi dari Ribosom adalah sebagai sintesis protein.

BACA JUGA :   Struktur Morfologi Bakteri

7. DNA

Bakteri mempunyai dua jenis DNA yaitu DNA kromosom dan DNA nonkromosom atau plasmidi DNA krosom merupakan materi genetik yang menentukan sebagaian besar dari sifat metabolisme bakteri, dan pada DNA nonkromosom hanya menentukan sifat tertentu seperti sifat patogen, kemampuan dalam bereproduksi secara seksual atau fertilitas dan kekebalan terhadap antibiotik tertentu. Pada organisme eukariotik DNA kromosom berbentuk rantai ganda linear dan pada prokariotik (bakteri) DNA kromosom berupa rantai ganda melingkar yang terkumpul dalam suatu serat kusut yang disebut region nukleoid. Jumlah dari DNA bakteri jauh lebih sedikit dibanding DNA sel eukariotik yakni sekitar 1:1000. DNA kromosom mampu melakukan replikasi saat akan melakukan pembelahan sel. DNA nonkromosom memiliki bentuk melingkar dengan ukuran lebih kecil dibandingkan DNA kromosom. Pada umumnya bakteri akan dapat hidup walau plasmanya dikeluarkan dari sel. Karenanya hal ini dimanfaatkan dalam teknologi rekayasa genetika. Plasmid digunakan sebagai pembawa atau vektor suatu gen tertentu yang ingin disisipkan. Plasmid mampu melakukan replikasi tanpa kontrol dari DNA kromosom dan memiliki kemudahan dalam transfer ke sel bakteri lain Saat terjadi konjugasi. Fungsi dari DNA antara lain:

  1. Materi genetik yang sebagian besar menentukan sifat metabolisme bakteri (DNA kromosom)
  2. Menentukan sifat pratogen, fertilitus, dan kekebalan terhadap suatu antibiotik (DNA nonkromosom)

8. Granula dan Vakuola Gas

Secara umum bakteri mempunyai granula yang mempunyai fungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan atau senyawa lain yang dihasilkan. Vakuola Gas yang hanya terdapat pada bakteri-bakteri fotosintetik yang hidup dengan menampung air. Vakuola Gas memungkinkan bakteri dapat mengapung di permukaan air sehingga mendapatkan sinar matahari yang dapat digunakan untuk fotosintesis.

9. Klorosom

BACA JUGA :   4 Fungsi Kapsul Pada Bakteri

Klorosom merupakan suatu struktur lipatan yang berada dibawah membran plasma yang berisi klorofil dan pigmen fotosintetik lainnya. Fungsi dari klorosom adalah untuk melakukan Fotosintesis yang hanya terdapat pada bakteri Fotosintetik.

10. Flagela

Flagela merupakan bulu cambuk yang tersusun dari senyawa protein yang terdapat pada dinding sel dan berfungsi sebagai alat gerak. Flagela tidak terbungkus oleh perluasan membran plasma yang berbentuk basil, vibrio dan spiral. Sekitar separuh dari bakteri yang dapat bergerak dengan searah menuju atau menjauhi rangsang gerak tersebut dinamakan gerak taksis.

11. Pilus atau Fimbria

Pilus dalam bahasa latin disebut pill yang berarti rambut dan fimbria yang berarti daerah pinggir merupakan struktur seperti flagel tetapi berupa rambut-rambut yang memiliki diameter lebih kecil, pendek dan kaku yang terdapat di sekitar dinding sel. Fungsi dari pilus atau Fimbria adalah:

  1. Membantu bakteri yang menempel pada suatu medium tempat hidupnya
  2. Melekatkan diri dengan sel bakteri lain sehingga dapat terjadi transfer DNA pada saat terjadi konjugasi. Pilus untuk konjugasi dinamakan pilus sex.

Sekian penjelasan 11 struktur bakteri beserta fungsinya, semoga bermanfaat dan sampai jumpa

You May Also Like

About the Author: admin