Pengertian Akuntansi Bank Syariah Beserta Penjelasannya

Pengertian Akuntansi Bank Syariah Beserta Penjelasannya

Pengertian Akuntansi Bank Syariah Beserta Penjelasannya – Akuntansi perbankan merupakan suatu Proses akuntansi bank yang memiliki tujuan untuk kepentingan pencatatan, penganalisaan, dan penafsiran data keuangan guna memenuhi kebutuhan berbagai pihak. Laporan keuangan pada bank harus sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang telah diterima secara luas atau Teknik pembukuan, posting, serta pencatatan semua transaksi yang dilakukan dalam kegiatan operasional suatu Bank.

Pengertian Akuntansi Bank Syariah Beserta Penjelasannya

Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia atau PAPI

Dengan dilakukannya penyempurnaan oleh Ikatan Akuntan Indonesia terhadap beberapa Standar Akuntansi Keuangan yang saat ini berlaku, maka PAPI yang merupakan hasil penjabaran lebih lanjut dari PSAK yang relevan untuk industri perbankan juga perlu disesuaikan, termasuk penyesuaian terkait dengan penerbitan PSAK No. 50 (Revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, yang akan berlaku sejak 1 Januari 2010.

PAPI disusun melalui kerjasama antara Bank Indonesia, perbankan, dan Ikatan Akuntan Indonesia. Dengan PAPI ini diharapkan dapat terjadi peningkatan transparansi kondisi keuangan bank sehingga laporan keuangan bank menjadi semakin relevan, komprehensif, andal, dan dapat diperbandingkan.

Pemberlakuan PAPI 2008 diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/4/DPNP tanggal 27 Januari 2009 mengenai Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia. Sebagai petunjuk pelaksanaan dari PSAK maka bagi hal-hal yang tidak diatur dalam PAPI tetap mengacu kepada PSAK yang berlaku.

Sekilas Perbankan Syariah Di Indonesia

Pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilaksanakan dalam kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka Arsitektur Perbankan Indonesia atau API, untuk menghadirkan jalan lain atau alternatif jasa perbankan yang semakin lengkap kepada masyarakat Indonesia. Dengan besamaan, sistem perbankan syariah dan perbankan konvensional secara sinergis mendukung mobilisasi dana masyarakat secara lebih luas untuk meningkatkan kemampuan pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian nasional.

BACA JUGA :   Pengertian Amonium Nitrat dan Rumus Kimia Amonium Nitrat

Karakteristik sistem perbankan syariah yang beroperasi ini berdasarkan prinsip bagi hasil yang memberikan alternatif sistem perbankan yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan bank, dan akan menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, dan akan menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi keuangan. Dengan menyediakan berbagai macam produk serta layanan jasa perbankan yang beragam dengan skema keuangan yang lebih bervariatif, maka perbankan syariah menjadi alternatif sistem perbankan yang kredibel dan dapat dinimati oleh seluruh golongan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.

Dalam konteks pengelolaan perekonomian skala makro, maka meluasnya penggunaan berbagai produk dan instrumen keuangan syariah akan dapat merekatkan hubungan antara sektor keuangan dengan sektor real dan menciptakan harmonisasi di antara kedua sektor tersebut. Semakin meluasnya penggunaan produk dan instrumen syariah disamping maka akan mendukung kegiatan keuangan dan bisnis masyarakat juga akan mengurangi transaksi-transaksi yang bersifat spekulatif, sehingga akan mendukung stabilitas sistem keuangan dengan keseluruhan, yang pada urutannya atau saatnya akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian kestabilan harga jangka menengah-panjang.

Dengan telah diberlakukannya Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang terbit pada tanggal 16 Juli 2008, maka pengembangan industri perbankan syariah nasional semakin mempunyai landasan hukum yang memadai dan akan mendorong pertumbuhannya secara lebih cepat dari sebelumya. Dengan progres perkembangannya yang impresif, yang akan mencapai rata-rata pertumbuhan aset lebih dari 65% pertahun dalam lima tahun terakhir, maka diharapkan peran industri perbankan syariah dalam mendukung perekonomian nasional akan semakin signifikan.

Institusi Perbankan Di Indonesia

Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya berasaskan pada prinsip kehati-hatian. Fungsi utama perbankan Indonesia ialah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan serta hasil-hasil yang diperolehnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional,menuju kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak.

BACA JUGA :   Pengertian Current Ratio dan Rumus Current Ratio

Berdasarkan pada undang-undang, struktur perbankan di Indonesia terdiri atas bank umum dan BPR. Perbedaan utama pada bank umum dan BPR ialah dalam hal kegiatan operasionalnya. BPR tidak bisa menciptakan uang giral, dan memiliki jangkauan serta kegiatan operasional yang terbatas. Selanjutnya, dalam kegiatan usahanya dianut dual bank system, yakni bank umum yang dapat melaksanakan kegiatan usaha bank konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah. Sementara prinsip kegiatan BPR dibatasi hanya dapat melakukan kegiatan usaha bank konvensional atau berdasarkan prinsip syariah.

Itulah sekilas penjelasan tentang Pengertian Akuntansi Bank Syariah Beserta Penjelasannya, terima kasih telah menyempatkan membaca, semoga artikel yang anda baca bermanfaat, jangan sungkan untuk mengirimkan kritik maupun saran kepada redaksi kami

Baca Juga >>>

You May Also Like

About the Author: Estriana Fiwka