Sifat Wajib Dan Mustahil Bagi Nabi Dan Rasul Beserta Artinya

Sifat Wajib Dan Mustahil Bagi Nabi Dan Rasul Beserta Artinya
Sifat Wajib Dan Mustahil Bagi Nabi Dan Rasul Beserta Artinya – Rasul merupakan utusan Allah SWT. Rasul mempunyai sifat-sifat yang melekat pada dirinya. Sifat-sifat tersebut merupakan bentuk kebenaran dari seorang rasul. Adapun sifat tersebut merupakan sifat yang wajib dan mustahil dari seorang rasul. Berikut ini merupakan penjelasan tentang sifat-sifat rasul:

 

Sifat Wajib Dan Mustahil Bagi Nabi Dan Rasul Beserta Artinya
Sifat Wajib Dan Mustahil Bagi Nabi Dan Rasul Beserta Artinya

Sifat Wajib

Sifat wajib disini merupakan sifat yang pasti ada pada rasul. Tidak dapat disebut seorang rasul apabila Ia tidak memiliki sifat-sifat wajib berikut ini:

 

As-Siddiq, yang berarti selalu benar dalam segala ucapan serta tingkah lakunya. Sifat ini menjelaskan bahwa seorang rasul tidaklah pernah berbohong. Sebagai contoh, Apa yang dikatakan Nabi Ibrahim as kepada ayahandanya merupakan perkataan yang benar. Apa yang disembah oleh ayah beliau (Nabi Ibrahim) merupakan sesuatu yang tidak memberi manfaat dan tentunya mudarat, jauhilah. Peristiwa ini diabadikan pada Q.S. Maryam/19: 41, berikut ini:
Q.S.Maryam

 

Artinya: “Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam kitab (al-Qur’an), sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan seorang nabi.” (Q.S. Maryam/19: 41)

Al-Amanah, yang berarti selalu dapat dipercaya. Rasul merupakan utusan Allah SWT yang diberikan amanah agar menuntun umatnya kejalan yang benar. Sebagai contoh, pada saat kaum Nabi Nuh as mendustakan apa yang dibawa oleh Nabi Nuh as. Dan Allat SWT, mengaskan bahwa Nabi Nuh as, merupakan orang yang terpercaya (amanah). Sebagaimana telah dijelaskan dalam Q.S. asy-Syu’ara/26 106-107 berikut ini:
Q.S.asy-Syu’ara

Artinya: “Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa? Sesungguhnya aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu.” (Q.S. asy-Syu’ara/26: 106- 107)

At-Tabligh, berarti rasul selalu menyampaikan wahyu. Tidaklah satu pun ayat yang disembunyikan Nabi Muhammad SAW kepada umatnya. Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa Ali bin Abi Talib ditanya tentang apa ada wahyu yang tidak ada atau terdapat dalam al-Qur’an, beliau pun menegaskan bahwa
“Demi Zat yang membelah biji dan melepas napas, tiada yang disembunyikan kecuali pemahaman seseorang terhadap al-Qur’an.” Penjelasan ini terkait dengan Q.S. al-Maidah/5: 67 berikut ini.

Artinya:“Wahai rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.” (Q.S. al-Maidah/5: 67)

Al-Fatanah, yakni seorang rasul mempunyai kecerdasan yang tinggi. Ketika terjadi suatu perselisihan antara kelompok kabilah di Mekah, setiap kelompok memaksakan kehendaknya masing-masing untuk meletakkan al-Hajar al-Aswad (batu Hitam) diatas Ka’bah, dan Rasulullah SAW, menengahi dengan cara semua kelompok yang berseteru supaya memegang ujung dari kain yang kemudian Nabi meletakkan batu itu ditengahnya, dan mereka semua mengangkat kain tersebut hingga sampai diatas Ka’bah. Sungguh cerda Rasulullah SAW.

 

BACA JUGA :   Pengertian Hasad, Riya, Dzolim, Aniaya, Dan Diskriminasi

Sifat Mustahil

Sifat mustahil merupakan sifat yang tidak akan pernah atau tidak mungkin di miliki seorang rasul. Sifat mustahil merupakan lawan dari sifat wajib, berikut ini sifat-sifat mustahil rasul

 

Al-Kidzib, yakni mustahil seorang rasul itu akan bohong atau dusta. Seluruh perkataan dan perbuatan seorang rasul tidak pernah berbohong atau berdusta.
Q.S an-Najm

Artinya: “Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru, dan tidaklah yang diucapkan itu (al-Qur’an) menurut keinginannya tidak lain (al-Qur’an) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (Q.S an-Najm/53: 2-4)

Al-Khianah, yakni merupakan sifat lawan dari Al-Amanah yang berarti seorang rasul itu khianat. Dan dapat dipastikan seluruh yang diamanatkan kepada rasul akan dilaksanakan.

Artinya: “Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad), tidak ada Tuhan selain Dia, dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.” (Q.S al-An’am/6: 106)

Al-Kitman, yaitu merupakan lawan dari sifat Al-Tabligh, yaitu mustahil seorang rasul itu menyembunyikan kebenaran. Setiap firman yang rasul terima dari Allah SWT. Pasti akan disampaikan kepada umatnya.
Q.S. al-An’am650

Artinya: “Katakanlah (Muhammad), Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan aku tidak mengetahui yang gaib dan aku tidak (pula) mengatakan kepadamu bahwa aku malaikat. Aku hanya mengikuti apa yang di wahyukan kepadaku. Katakanlah, Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat? Apakah kamu tidak memikirkan(nya).” (Q.S. al-An’am/6: 50)

Al-Baladah, yaitu mustahil seorang rasul itu bodoh. Meskipun Nabi Rasulullah SAW, tidak dapat membaca serta menulis (ummi) tetapi ia sangat pandai
Q.S al- A’raf

Artinya: “Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta janganlah pedulikan orang-orang yang bodoh.” (Q.S al- A’raf/7: 199)

Itulah ulasan tentang sifat wajib maupun mustahil dari seorang rasul, semoga dapat menambah wawasan serta membuat kita semakin lebih baik, sampai jumpa lagi di kesempatan berikutnya.
BACA JUGA :   Pengertian Taubat dan Raja'

You May Also Like

About the Author: admin