
Daftar Isi :
Apakah kamu pernah merasa penasaran dengan bukan Februari yang hanya 28 hari saja? Dan pada tahun kabisat saja kita bisa menemukan tanggal 29 di bulan Februari, dan tahun kabisat ini pun hanya ada setiap empat tahun sekali. Ini menjadi keunikan bulan Februari yang memiliki hari lebih sedikit dari bulan – bulan lainnya. Lalu, apa sebenarnya yang jadi penyebab bulan ini berbeda dari bulan lainnya dan hanya memiliki 28 hari saja? Berikut penjelasannya.
Apa itu Tahun Kabisat?
Sebelum kita membahas penyebab bulan Februari hanya terdapat 28 hari, tidak ada salahnya kita mengetahui apa itu tahun kabisat. Karena hanya pada tahun kabisat saja bulan Februari menjadi 29 hari.
Tahun kabisat adalah tahun yang memiliki hari dengan jumlah 366 dan berbeda dengan tahun lain yang pada umumnya memiliki 365 hari. Tahun ini dibuat untuk menggenapi perhitungan kalender karena dalam hitungan hari dalam satu tahun itu tidak selalu sama 365. Yang man waktu Bumi untuk mengitari Matahari pertahunnya adalah 365 hari 5 jam 48 menit dan 45,1814 detik dan dibulatkan menjadi 365 hari saja.
Namun jika setiap tahunnya dibulatkan menjadi 365 hari maka dalam tiap empat tahunnya akan kekurangan satu hari, jadilah penambahan satu hari dijatuhkan pada bulan Febrruari untuk menggenapi hari pada tiap tahun kabisat.
Asal Muasal Bulan Februari 28 Hari
Bulan Februari sendiri berasal dari kata latin “Februa” atau “Februarius”. Yang memiliki arti pemurnian dalam pesta penyucian yang selalu diselenggarakan bangsa Romawi Kuno. Dan asal muasal buloan Februari hanya memiliki 28 hari bisa kita telusuri dengan membahas sejarah terciptanya kalender.
Pada dasarnya, kalender yang kita gunakan saat ini merupakan kalender Masehi. Yaitu kalender yang memang sudah dipakai dan diakui secara internasional dan memiliki kaitan erat dengan dengan kelahiran Nabi Isa as (Yesus).
Kalender masehi ini berdasarkan system matahari yang memang sudah dikenalkan jauh sebelum pemerintahan Julius Caesar dan dulunya hanya membagi 1 tahun menjadi 10 bulan. Yang mana 10 bulan tersebut adalah Martius, Aprilis, Maius, Junius, Quintilis, Sextilis, September, October, November dan December. Dan dulunya perayaan tahun baru terjadi pada awal musim semi yang mana jatuh pada bulan Maret.
Namun pada tahun 47 SM, Julius Caesar yang baru pulang dari Mesir ke Roma. Menambahkan dua bulan lagi yaitu Januarius dan Februarius yang juga merupakan usulan dari para ilmuwan Mesir. Sehingga jadilah dalam setahun terdapat 365 hari dan 366 hari pada tahun Kabisat.
Pada awalnya, bulan Februari terdapat 29 hari dan khusus pada tahun Kabisat ada 30 hari. Tapi, setelah berganti kepemimpinn yang dulunya Julius Caesar menjadi Kaisar Agustus. Diubahlah bulan Sextilis menjadi Agustus dan ditambahlah harinya yang sebelumnya hanya 30 hari menjadi 31 hari.
Penambahan hari itu terpaksa mengambil hari pada bulan lain yang tak lain adalah bulan Februari. Sehingga itulah menjadi alasan bulan Februari hanya terdapat 28 hari dan khusus pada tahun Kabisat saja terdapat 29 hari.
Bagaimana? Sudah paham dan tahu alasan mengapa bulan Februari hanya terdapat 28 hari, bukan? Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita mengenai perhitungan hari pada kalender.