Hubungan Bangsa Arab dan bangsa Yahudi di Yatsrib

Hubungan Bangsa Arab dan bangsa Yahudi di Yatsrib

Masterpendidikan.com – Hubungan Bangsa Arab dan bangsa Yahudi di Yatsrib. Pada 22 September 622 H, sebelum Nabi Muhammad pindah ke Madinah. Nama kota itu ialah Yatsrib. Ada yang memiliki pendapat, nama Yatsrib berawal dari bahasa Ibrani atau Aram.

Opini lain mengatakan, nama itu ialah panggilan untuk warga Arab selatan. Yang tentu, kota oase itu telah berdiri semenjak jaman kuno. Ptolemius pada era kedua mencacat kota itu dalam kreasi geografinya bernama Yethroba.

Saat sebelum terkuasai oleh warga Arab Islam, warga Yatsrib terdiri dari 2 suku menguasai, antara lain terdiri dari bangsa Arab dan Yahudi. Ke-2 bangsa itu tiba ke Yatsrib sesudah warga yang sebelumnya dari suku Amaliqah musnah. Suku-suku Yahudi terpenting di situ ialah Bani Quraizah, Bani Nadir, dan Bani Qunaiqa.

Hubungan Bangsa Arab dan bangsa Yahudi di Yatsrib

Hubungan Bangsa Arab dan bangsa Yahudi di Yatsrib
Hubungan Bangsa Arab dan bangsa Yahudi di Yatsrib

Mereka membuat pemukiman, pusat-pusat aktivitas ekonomi, dan benteng-benteng pertahanan untuk berlindung diri dari gempuran suku Nomad di seputar Yatsrib. Atas usaha mereka, secara setahap, Yatsrib jadi kota penting.

Saat itu warga Arab, seperti disebut dalam Ensiklopedi Islam, berawal dari daerah selatan yang beralih sesudah jebolnya Bendungan Maarib. Mereka berawal dari suku Aus dan Khazraj.

Tidak Mengenal Persatuan

Suku-suku di Yatsrib tidak mengenali persatuan. Semasing suku dipegang oleh kepala suku yang pikirkan kebutuhan sukunya sendiri. Ini menyebabkan berlangsungnya kompetisi untuk mendapatkan dampak yang besar di daerah itu.

Sisi Ekonomi

Tidak jarang ada kemelut antara suku-suku itu, bahkan juga peperangan. Dari sisi ekonomi dan politik, warga Yahudi Yatsrib termasuk yang paling kuat. Dari sisi jumlah juga, warga Yahudi semakin banyak dibanding suku-suku Arab.

BACA JUGA :   Sejarah Singkat Kerajaan Majapahit

Perang bangsa Arab dan Yahudi

Pada seputar tahun 610 sampai 620 M, kemelut di antara suku-suku Arab dan Yahudi bertambah tajam. Peperangan paling besar berlangsung di tahun 618 yang diketahui dengan Perang Bu’as. Peperangan itu menyadarkan beberapa orang Arab jika peperangan malah bawa rugi. Hingga suku Aus dan Khazraj berpadu di bawah pimpinan Abdullah bin Muhammad.

Tahun 621, sekitar 10 orang suku Khazraj dan 2 orang suku Aus menjumpai Nabi di Makkah dan mengatakan diri masuk Islam.

Rasulullah SAW mempersatukan semua warga Madinah, baik Muslim, Yahudi atau penyembah berhala berdasar ikatan sos-pol dan kemanusiaan. Hal tersebut dputuskan dalam Piagam Madinah dengan beberapa prinsip kebebasan berlagakma, toleransi, kesamaan, persaudaraan, dan saling menolong.

You May Also Like

About the Author: yudha