Pengertian Zakat, Haji Dan Wakaf Lengkap

Pengertian Zakat, Haji Dan Wakaf Lengkap

Pengertian Zakat, Haji Dan Wakaf Lengkap – Zakat merupakan sedekah yang diwajibkan untuk umat islam menjelang akhir bulan puasa (Ramadhan), Sebagai pelengkap ibadah puasa. Zakat ialah salah satu rukun islam yang keempat. Zakat menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat ISLAM. Oleh sebab itu hukum zakat ialah Fardhu atau Wajib atas setiap umat muslim yang telah memenuhi syarat dan ketentuan. Zakat termasuk dalam kategori ibadah, semisal: Shalat, Puasa dan Haji yang telah diatur secara rinci dan paten berdasarkan Al-Qur’an dan As Sunnah, Sekaligus merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan Umat Manusia.

Pengertian Zakat, Haji Dan Wakaf Lengkap
Pengertian Zakat, Haji Dan Wakaf Lengkap

Terdapat dua tipe Zakat, yaitu:

1. Zakat Fitrah
Zakat yang wajib dikeluarkan umat muslim menjelang Idul Fitri pada bulan Puasa (Ramadhan). Besar zakat ini setara dengan 2,5 Kg (Kilogram) makanan Pokok yang ada di daerah bersangkutan, Semisal Beras.

2. Zakat Maal (Harta)
Zakat ini mencakup hasil perniagaan, pertanian, pertambangan, hasil laut, emas dan perak, serta harta temuan. Masing-masing jenis mempunyai perhitungan masing-masing.

Yang Berhak Penerima Zakat:

  1. Fakir => orang-orang yang hampir tidak mempunyai apa-apa sehingga tidak bisa memnuhi kebutuhan hidup.
  2. Miskin => orang-orang yang mempunyai harta tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup.
  3. Amil => orang-orang yang mengumpulkan zakat dan membagikannya kepada yang berhak atau sering disebut panitia zakat.
  4. Muallaf => orang yang baru masuk Islam dan memerlukan bantuan untuk membiasakan diri dengan lingkugan baru sebagai muslim.
  5. Hamba sahaya yang ingin memerdekakan atau membebaskan diri.
  6. Gharim => orang yang berhutang untuk kebutuhan yang halal dan tidak sanggup untuk membayar atau memenuhi hutangnya.
  7. Fisabilillah => orang-orang yang berjuang dijalan Allah.
  8. Ibnu Sabil => orang-orang yang kehabisan biaya ditengah perjalanan.
BACA JUGA :   Sejarah Singkat Kerajaan Kerajaan Islam Di Jawa

Yang Tidak Berhak Menerima Zakat:

  1. Orang kaya.
  2. Hamba sahaya, karena ia masih mendapat tanggungan dari majikan atau tuannya.
  3. Keturunan Rasulullah.
  4. Orang yang berada dalam tanggungan orang yang berzakat, contohnya anak dan istri.
  5. Orang kafir.

Beberapa Keutamaan atau Manfaat Zakat:

Manfaat Diniyah (segi agama)

  1. Dengan melaksanakan zakat berarati kita telah menjalankan salah satu dari rukun Islam yang akan mengantarkan seorang hamba menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.
  2. Merupakan jalan atau alat bagi hamba untuk mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah dan akan menambah keimanan.
  3. Orang yang membayar zakat akan mendapatkan pahala besar yang berlipat ganda.
  4. Zakat sebagai alat atau jalan untuk menghapus dosa.

Manfaat Khulukiyah (segi akhlak)

  1. Menumbuhkan rasa atau sifat kemuliaan, rasa toleran dan kelapangan dada atau rasa ikhlas kepada pribadi yang membayar zakat.
  2. Orang yang membayar zakat biasanya akan mencerminkan sifat rahmah atau belas kasih dan lembut kepada saudaranya yang kurang mampu atau tidak punya.
  3. Merupakan kenyataan bahwa orang yang memberikan sesuatu yang mempunyai manfaat baik bagi kaum muslimin akan memunculkan rasa ikhlas dan meluaskan jiwa.
  4. Dalam zakat terdapat penyucian dalam akhlak.

Manfaat Ijtimaiyyah (segi sosial kemasyarakatan)

  1. Zakat merupakan cara untuk membantu orang-orang yang termasuk fakir miskin dalam memenuhi kebutuhan hidup yang merupakan kelompok minoritas di dunia.
  2. Memberi dukunga kekuatan untuk kaum Muslimin dan mengangkat aksistensi mereka.
  3. Zakat dapat mengurangi rasa cemburu sosial, dandam dan rasa jengkel yang dirasa oleh fakir miskin.
  4. Zakat akan membuat atau meningkatkan pertumbuhan ekonomi pelakunya.
  5. Membayar zakat berarti mempeluas peredaran uang atau harta benda.

Hikmah Zakat

  1. Mengurangi resiko kesenjangan sosial.
  2. Pilar amal jama’i antara yang berada dengan para mujahid dan da’i yang berjuang meninggikan kalimat Allah.
  3. Sebagai pembersih harta dan penjagaan dari orang kerakusan irang jahat.
  4. Penggambaran atau ungkapan rasa syukur atas nikmat yang diberikan.
  5. Sebagai pengambangan potensi umat.
  6. Dorongan moral kepada muallaf.
  7. Menambah pendapatan negara untuk pembangunan yang berguna bagi umat Islam.

WAKAF

Wakaf ialah perbuatan wakif atau orang atau pihak yang melakukan wakaf untuk menyerahkan sebagian atau seluruh hartanya untuk kepentingan ibadah dan kesejahtaraan masyarakat untk selama-lamanya. Seorang wakuf dapat per-orsngsn, organisasi ataupun badan hukum.

BACA JUGA :   Pengertian, Kedudukan Dan Fungsi Al-Hadits

Obyek Wakaf

Obyek wakaf ialah benda yang bergerak maupun tidak bergerak yang secara sah dimiliki oleh wakif atau pihak yang akan memberi wakaf. Obyek yang tidak bergerak bisa berbentuk tanah atau bangunan. Obyek yang bergerak bisa berbentuk uang.

Syarat Wakaf

Syarat wakaf yang jadi syarat utama dalam wakaf agar sah akadnya ialah wakif yang telah dewasa, berakal sehat, mempunyai waktu atau tidak berhalangan mmbuat perbuatan hukum serta pemilik sah dan utuh dari harta benda yang akan diwakafkan. Akad wakaf harus disaksikan oleh dua orang saksi yang berakal sehat dan baligh dan pejabat pembuat akta wakaf. Ikrar wakaf dilakauan oleh wakif untuk menyerahkan harta benda yang sah dimiliki oleh wakif untuk diurus oleh nadzir demi kepentingan ibadah dan masyarakat utk selama-lamanya.

Rukun Wakaf

Empat rukun wakaf yang harus dipenuhi dalam berwakaf : orang yang berfakaf, benda yang akan diwakafkan, penerima wakaf dan lafadz atau akad atau ikrar.

Syarat-syarat Wakaf

1. Syarat bagi orang yang akan melakauan wakaf : al-wakif harus memiliki secara sah harta yang akan diwakafkan, harus berakal, sudah baligh dan orang yang mampu bertindak secara hukum. penggambaran orang bodoh, orang yang sedang muflis dan orang yang lemah ingatannya tidak sah mewakafkan hartaya.

2. Syarat barang yang diwakafkan, barang tidak sah dipindahnamakan kecuali memenuhi syarat yang ditentukan oleh ahli: barang yang diwakafkan harus berharga, harta yang diwakafkan harus diketahui kadarnya. jadi jika harta yang diwakafkan tidak diketahui majhuknya maka pengalihan tidak sah, kemudian harta yang diwakafkan harus dimiliki oleh wakif dan harta itu harus berdiri sendiri, tidak terikat harta lain atau mufarrazan sering disebut dengan istilah ghaira shai’.

3. Syarat orang yang menerima manfaat wakaf diklasifikasikan ada dua macam, pertama tertentu atau mu’ayyan dan tidak tertentu atau ghairu mu’ayyan.tertentu artinya jelas orang yang menerima wakaf apakah seorang, dua orang atau sekumpulan orang yang tidak bolh dirubah. yang tidak tentu ialah tempat berwakaf tidak ditentukan secara terperinci. Syarat badi yang menerima wakaf tertentu ini ia harus orang yang boleh untuk memiliki harta. Jadi orang muslim, merdeka dan kafis zimmi boleh memiliki harta wakaf. Syaratnya: harus dapat menjadikan wakaf itu umtuk kebaikan dan dengan wakaf itu dapat mendekatkan diri kepada Allah. Dan wakaf ini hanay untk kepentingan Islam saja.

BACA JUGA :   4 Pengertian Akuntansi Syariah Menurut Para Ahli

4. Syarat Shigah berhubungan dengan isi ucapan, beberapa syarat yang diperlukan: 1. ucapan harus mengandung kata-kata yang menunjukan kekekalan, wakaf tidak sah jika mengungkapkan batas waktu tertentu, 2. ucapan harus segera direalisasikan tanpa digantungkan atau disangkutkan dengan syarat tertentu, 3. ucapan harus bersifat pasti, 4. ucapan tidak mengandung syarat yang membatalkan. Jika semua syarat terpenuhi maka penguasaan atas wakaf adalah sah. pewakaf tidak bisa menarik lagi pemilikan harta itu karena telah berpindah kepada Allah dan pengusaan harta adalah orang yang menerima wakaf yang secara umum dianggap pemilik akan tetapi bersifat ghaira tammah.

HAJI

Secara lughawi haji artinya menyengaja atau menuju dan mengunjingi. Mnurut istilah syara’ haji berarti menuju Baitullah dan tempet-tempat tertentu untuk melaksanakan ibadah tertentu.

Jenis-jenis Haji

1. Haji ifrad artinya menyendiri, Haji ifrad dilaksanakan jika seorang bermaksud menyendirikan haji atau umroh. Dalam hal ini yang didahulukan ialah haji. Berarti saat pertama kali mengenakan pakaian ihram di miqad-Nya orang yang melaksanakan haji berniat berhaji dahulu jika haji sudah selesai makan orang itu akan menggunakan kembalai pada saat umrah.

2. Haji tamattu’ berarti bersenang-senang atau santai dengan melakukan umrah dahulu dibulan haji demgam tidak bertahallul. selanjutnya menggunakan pakaian ihram lagi untk berhaji ditahun yang sama. haji tamattu’ juga berarti melakukan ibadah dalam bulan dan tahun yang sama tanpa kembali ke negeri asal.

3. Haji qiran berarti menggabungkan artinya menyatukan atau enyakaliguskan haji dan umrah. Haji kiran dilakukan denagn tetap berpakaian ihram sejak miqat makani dan melakukan semua rukun dan wajib haji sampai selesai meski akan memakan waktu lama.

You May Also Like

About the Author: admin