Pengertian, Cara Sistem Kerja, Keuntungan dan Kerugian Menjadi Dropshipper Beserta Contohnya

Pengertian, Cara Sistem Kerja, Keuntungan dan Kerugian Menjadi Dropshipper Beserta Contohnya

Pengertian, Cara Sistem Kerja, Keuntungan dan Kerugian Menjadi Dropshipper Beserta Contohnya – Pada artikel sebelumnya kita membahas tentang reseller, nah artikel kali ini kita akan membahas tentang Dropship dan juga Dropshiper. Sebenarnya apasih yang dimaskud dengan dropship, bagaimana cara kerjanya atai sistem kerja dari cara ini, keuntungan yang kita peroleh, kerugian menjadi dropship, dan bagaimana cara kita untuk menjadi seorang dropship.

Dropship dan Dropshiper

Dropship ialah sebuah metode atau cara dalam berdagang atau dalam jual beli secara online, dengan cara ini penjual tidak perlu melakukan stok barang dan juga tidak perlu ikut dalam proses pengemasan sampai pengiriman. Sang penjual hanya meneruskan pesanan dari pembeli ke supplier, kemudian supplier akan mengirim barang yang dipesan ke pembeli atas nama penjual.

Dan dropshiper adalah sebuah istilah yang ditujuan untuk menyebut orang yang aktif dalam kegiatan dropship sendiri, atau orang yang melakukan dropship disebut dengan dropshiper.

Cara Kerja Dropship

Seorang dropshipper tidak perlu modal besar, ia hanya memerlukan kuota internet, koneksi dengan para supplier dan mempunyai media untuk promosi barang atau produk yang ia jual di dunia maya. Tidak perlu melakukan pembelian barang dagangan, cukup dengan memajang berbagai konten yang berhubungan dengan penjualan di media online, seperti pada web, blog, sosial media dan lain sebagainya.

Biasanya seorang dropshipper akan diberikan banyak konten yang mendukung oleh supllier, bisa berupa foto atau gambar, deskripsi, widget dan juga harga produk dari supplier. Selanjutnya konten – konten ini akan dipromosikan oleh sang dropshipper dengan harga yang berdeba dari harga aslinya yang diberikan dari supplier.

BACA JUGA :   Perdagangan Internasional adalah

Saat ada pembeli yang tertarik dengan produk yang ditawarkan dan ingin membelinya maka pihak dropshipper akan menghubungi pihak supplier untuk mengeirimkan sejumlah barang yang dipesan oleh pembeli dengan atau atas nama sang penjual atau sang dropshipper tadi.

Contoh Urutan Cara Kerja Dropshipping

1. Seorang dropshipper akan mempromosikan produk atau barang dari supplier dengan harga yang disesuaikan, bisa ditambah ata dinaikan dari harga asli.

2. Pembeli yang tertarik dan berniat untuk membeli kemudia ia menghubngi dropshipper untuk membeli branag tersebut yang ia promosikan.

3. Sang dripshipper akan menghubungi supplier karena ada pembeli yang ingin produk tersebut.

4. Sang dropshiper akan membayar ke pihak sup0plier dengan harga awal yang sudah ditentukan supplier di awal.

5. Supplier akan mengirimkan barang ke pembeli produk tersebut dengan atau atas nama sang droopshipper.

Siapa Yang Menjadi Pemasok Barang Dari Dropshipper ?

Supllier bisa berasal dari mana saja, bisa dari pemilik toko inline dengan langsung atau bisa juga dari seller yang ada di banyak ditus online, seperti para pemilik toko online kecil -kecilan atau pedagang grosir yang memiliki akun online atau menumpang pada toko online yang besar, seperti pada situs jual belu Tokopedia, Bukalapak dan lain sebagainya.

Jika ingin menjadi seorang dropshipper, ada ketentuan sendiri yang ditentukan oleh supplier atau memiliki prosedur pendaftaran tersendiri. Akan tetapisaat mendaftar umumnya hanya memerlukan data – data seperti nama, alamat, no hp, alamt email dan data – data lain yang umum.

Keuntungan Menjadi Dropshipper

Dari penjelasan sebelumnya, sudah bisa dipastikan banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan dari sistem ini, diantaranya :

1. Tidak perlu mengeluarkan modal yang besar untuk bisa membuka toko online atau untuk bisa mempromosikan produk, hanya dengan bermodalkan blog gratis atau melakukan promosi melalui sosial media saja sudah bisa menjadi seorang dropshipper.

BACA JUGA :   Cara Menghancurkan Kotoran Kambing

2. Tidak perlu utnuk mengeluarkan biaya untuk membeli barang atau melakukan kegiatan stok barang terlebih dahulu untuk bisa menjualnya.

3. Seorang dropshipper tidak perlu repot untuk proses selanjutnya seperti pengemasan barang dan pengiriman.

4. Seorang dropshipper akan mendapatkan keuntungan dari harga produk yang dijual, misal harga suatu produk dari supplier berada pada harga 100.000 maka seorang dripshipper bisa menjulanya dengan harga 125.000. Sehingga ia akan mendapatkan keuntungan sebesar 25.000 setiap ia menjual produk tersebut.

Kerugian Menjadi Dropshipper

Karena tidak ikut serta dalam pengemasan dan pengiriman barang sehingga tidak mengetahui kualitas barang tersebut, maka jika terjadi keterlambatan atau ada hambatan dalam proses pengiriman barang, produk yang tidak sesuai dengan harapan sang pembeli, sang dropshipper lah yang akan mendapatkan komplain dan tanggapan negatid dari pembeli. Hal ini tentunya akan memberi pengaruh pada penjualan dan akan menjadi persoalan yang rumit, bahkan jika kerugian yang diterima pembeli terbilang besar maka tidak menutup kemungkinan akan berujung kejalur hukum.

Karena itu jika ingin menjadi seorang dropshipper maka pilihlah supplier yang terpercaya, bis kita andalkan dan sudah terbukti kualitas dan ketepatannya, sehingga dikemudian hari kalian akan terhindar dari komplain dan reputasi yang buruk yang akan disampaikan oleh pembeli produk kalian.

Sekian penjelasan dari kami tentang Pengertian, Cara Sistem Kerja, Keuntungan dan Kerugian Menjadi Dropshipper Beserta Contohnya, terima kasih telah menyempatkan membaca, semoga artikel yang anda baca bermanfaat

Baca Juga >>>

BACA JUGA :   Pengertian, Fungsi, Tujuan, Jenis, Kriteria, Manfaat dan Prinsip Adiwiyata

You May Also Like

About the Author: Estriana Fiwka