Pengertian Analisis Rasio, Beserta Macam dan Jenisnya

Pengertian Analisis Rasio, Beserta Macam dan Jenisnya

Pengertian Analisis Rasio, Beserta Macam dan Jenisnya – Kali ini SeputarPendidikan akan membahas tentang Analisis Rasio, dan untuk lebih jelasnya silahkan simak ulasannya berikut ini.

Pengertian Analsisi Rasio

1. Sofyan Safri (2008)

Analisis rasio ialah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporna keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan relevan dan signifikan.

2. Kasmir (2008)

Analisis rasio ialah kegiatan membandingkan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka yang lainnya.

3. Dwi Prastowo (2008)

Analisis rasio ialah alat analisis yang bisa memberikan jalan keluar dan menggambarkan simptom atau gejala-gejala yang tampak dalam suatu keadaan.

4. Toto Prihadi (2008)

Analsiis rasio ialah analisis yang popular yang dilakukan. DIbalik dari istilah-istilah rasio terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi seperti pemahaman laporan keuangan akan membantu memahami laporan keuangan secara komprehensif.

Pengertian Analisis Rasio, Beserta Macam dan Jenisnya

Macam-Macam Analisis Rasio

1. Rasio Likuiditas

Rasio jenis ini untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kemampuan finansialnya dalam jangka pendek.

Ada beberapa jenis rasio likuiditas yakni:

a. Current Ratio
Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan aktiva lancar.

b. Cash Ratio
Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan kas yang tersedia dan berikut surat berharga atau efek jangka pendek.

c. Quick Ratio atau Acid Test Ratio
Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan aktiva lancar yang lebih likuid atau Liquid Assets.

Catatan : Nilai ideal dari ketiga analisa rasio likuiditas ini ialah minimum sebesar 150%, semakin besar ialah semakin baik dan perusahaan dalam kondisi sehat.

2. Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas

Rasio jenis ini digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan nilai penjualan, aktiva, dan modal sendiri.

BACA JUGA :   Pengertian, Fungsi dan Prinsip Dasar Jurnal Umum

Ada beberapa jenis rasio profitabilitas yakni:

a. Gross Profit Margin
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba kotor dari penjualan.

b. Operating Income Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba operasi sebelum bunga dan pajak dari penjualan.

c. Net Profit Margin
Rasio ini digunkan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba bersih dari penjualan.

d. Earning Power of Total Investment
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola modal yang dimiliki dan yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi investor dan pemegang saham.

e. Rate of Return Investment (ROI) atau Net Earning Power Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan pendapatan bersih.

f. Return on Equity (ROE)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan rasio dan untuk mengukur kemampuan equity untuk menghasilkan pendapatan bersih.

g. Rate of Return on Net Worth atau Rate of Return for the Owners
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan modal sendiri yang diinvestasikan dalam menghasilkan pendapatan bagi pemegang saham.

Catatan : Semakin tinggi nilai persentase Rasio Profitabilitas ini ialah semakin baik, sebaiknya Anda bisa membandingkannya dengan nilai rata-rata dari industri sejenis di pasar.

3. Rasio Solvabilitas atau Leverage Ratio

Rasio jenis ini digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memenuhi semua kewajiban finansial jangka panjang.

Ada beberapa jenis rasio Solvabilitas yakni:

a. Total Debt to Assets Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin hutang-hutangnya dengan sejumlah aktiva yang dimilikinya.

b. Total Debt to Equity Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai oleh pihak kreditur dibandingkan dengan equity.

Catatan : Semakin tinggi nilai persentase Rasio Solvabilitas ini ialah semakin buruk kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka panjangnya, maksimal nilainya ialah 200%.

4. Rasio Aktifitas atau Activity Ratio

Rasio jenis ini digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya.

BACA JUGA :   Perbedaan ROI, ROA dan ROE dalam Keuangan

Ada beberapa jenis rasio Solvabilitas yakni:

a. Total Assets Turn Over
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat perputaran total aktiva terhadap penjualan.

b. Working Capital Turn Over
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat perputaran modal kerja bersih (Aktiva Lancar-Hutang Lancar) terhadap penjualan selama suatu periode siklus kas dari perusahaan.

c. Fixed Assets Turn Over
Rasio ini digunakan untuk mengukur perbandingan antara aktiva tetap yang dimiliki terhadap penjualan.

Rasio ini berguna untuk mengevaluasi seberapa besar tingkat kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktiva tetap yang dimiliki dengan efisien dalam rangka meningkatkan pendapatan.

d. Inventory Turn Over
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi pengelolaan perputaran persediaan yang dimiliki terhadap penjualan.

Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin baik dan menunjukkan pengelolaan persediaan yang efisien.

e. Average Collection Period Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam menerima seluruh tagihan dari konsumen.

f. Receivable Turn Over
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat perputaran piutang dengan membagi nilai penjualan kredit terhadap piutang rata-rata.

Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin baik dan menunjukan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah.

Catatan : Semakin tinggi nilai persentase Rasio Activity ini maka akan semakin baik, Anda dapat membandingkannya dengan nilai rata-rata dari industri sejenis di pasar agar dapat menilai seberapa efisien Anda dalam mengelola sumber daya yang dimiliki

Jenis Analisis Rasio

Menurut Munawir, analisis rasio terbagi menjadi beberapa macam, yakni:

1. Likuiditas

Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan dalam membayar hutang ataupun untuk mengecek efisiensi modal kerja. Rasio ini meliputi:
a. Current Ratio
b. Acid Test ratio
c. Cash Ratio

2. Solvabilitas

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi atau membayar smeua kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini meluputi:
a. Ratio Total Hutang terhadap Total Aset
b. Time Interest Earned
c. Fixed Charge Coverage atau FCC
d. Debt-to-Equity

BACA JUGA :   Pengertian ROI dan Rumus ROI

3. Rentabilitas

Rasio ini digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam memperoleh keuntungan padatingkat penjualan, aset dan modal yang ada, Rasio ini meliputi:
a. NPM atau Net Profit Margin
b. GPM atau Gross Profit Margin
c. ROA atau Return on Asset
d. ROE atau Return on Equity

4. Aktivitas

Rasio ini digunakan untuk mengetahui aktivitas aktiva pada tingkat kegiatan tertentu. Rasio ini meliputi:
a. Perputaran Piutang
b. Perputaran Persediaan
c. Perputaran Aktiva Tetap
d. Perputaran Total Aktiva

5. Pasar

rasio ini digunakan untuk mengukur harga pasar relatif terhadap nilai buku. Rasio ini meliputi:
a. PER atau Price Earning Ratio
b. Dividend Yield
c. DPT atau Dividend Payout Ratio

Menurut Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 96/Kep/M.KUKM/2004 mengenai Pedoman Standar Operasional Manajemen Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi pasal 33 tentang Pengukuran kinerja KSP/USP Koperasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 menyebutkan bahwa analisis rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas. Berdasar dari pernyataan tersebut, diantara ke lima analisis rasio yang digunakan untuk menganalisis kinerja keuangan pada perusahaan (Munawir:2002) tiga diantaranya bisa diterapkan dalam menganalisis kinerja keuangan koperasi. Ketiga rasio itu ialah:

1. Likuiditas
Rasio ini digunakan pada koperasi yang meliputi:
a. Current Ratio
b. Cash Ratio

2. Solvabilitas
Rasio ini digunakan pada koperasi yang meliputi:
a. Rasio total hutang terhadap total aset
b. Rasio hutang jangka panjang terhadap total ekuitas

3. Rentabilitas
Rasio ini digunakan pada koperasi yang meliputi:
a. Return Of Investment
b. Return on equity

Itulah sekilas penjelasan tentang Pengertian Analisis Rasio, Beserta Macam dan Jenisnya, terima kasih telah menyempatkan membaca, semoga artikel yang anda baca bermanfaat, jangan sungkan untuk mengirimkan kritik maupun saran kepada redaksi kami

Baca Juga >>>

You May Also Like

About the Author: Estriana Fiwka