Sejarah, Mata Pencaharian, Agama, Kesenian dan Ilmu Pengetahuan Suku Lani

Sejarah, Mata Pencaharian, Agama, Kesenian dan Ilmu Pengetahuan Suku Lani

Sejarah Suku Lani Di Papua

Suku Lani berada di Tolikara yang merupakan Kebupaten baru hasil dari pemekaran dari kabupaten Jayawijaya. Kabupaten Tolikara sendiri berada di bagian barat Lembah Baliem, daerah Kabupaten tolikara yang terdiri dari daerah berbukit – bukit, jurang yang terjal, gunung yang ketinggiannya hingga 2.500 mdpl.

Kondisi topografi yang seperti ini ibarat alam yang menjadi sebuah penyebab ketertinggalan daerah ini. Bentuk daratan di tolikara yang berkelok – kelok berakibat pada pembuatan jalan darat yang sulit untuk dilakukan.

Mata Pencaharian Suku Lani

Mata pencaharian masyarakat pada Suku Lani yakni dengan bertani. Tanaman yang di tanam yakni ubi. PAra perempuan yang bekerja di ladang dan para laki – laki membuat pagar, pekerjaannya berkebun betatas, jerukm buah merah, alpukat, nanas, pisang, jagung dan juga berburu.

Kemasyarakatan Suku Lani

Dalam sistem kemasyarakatnnya, pemimpin masyarakat pada suku Lani yakni kepala suku. Pemilihan seorang kepala suku ini masih bersifat turun – temurun dan orangnya harus memiliki jiwa pemberani. Upacara baka batu umumnya dilakukan pada saat pembukaan laham. saat meresmikan kepala distrik atau kebupaten.

Sistem dalam pernikahan harus menggunakan mas kawin berupa wam “babi” minimal lima babi, satu untuk diberikan pada gereja dan empat ntuk pihak perempuan. Masyarakat suku Lani ada yang memiliki istri 10 sampai 15 orang. Bagi orang yang bermarga sama maka tidak boleh menikah. Nama – nama marga di Suku Lani antara lain Wenda, Kogoya, Murip, Tabuni, Wakerkwa, Jikwa, Wanibo, Enembe, Jigibalom dan Yanengga.

BACA JUGA :   Definisi Kebudayaan Menurut Ilmu Antropologi dan Para Ahli

Agama, Keseniam dan Ilmu Pengetahuan di Suku Lani

Sebagian besar warga Suku Lani beragama Kristen Protestan dan memiliki hubungan dengan manusia dan alam. Orang asli suku Lani mengenal alat hidup yaitu Jikin atau Busur, Male atau Anak panah. Dalam kesenian, ibu – ibu atau Sali menggunakan rok yang terbuat dari kulit kayu. Sedangkan Budi menggunakan Burung Cendrawasih. Sistem pengetahuan seperti obat – obatan tradisional diantaranya ialah :

  • Buah Merah yang digunakan untuk mengurangi efek dari beberapa penyakit.
  • Daun dari kayu Dolungga untuk mengobati bisuk, caranya dnegan dipanaskan terlebih dahulu, untuk ibu usai melahirkan dan untuk menyumbat atua memberhentikan pendarahan.
  • Daun Gurungga untuk obat flu dnegan di panaskan.
  • Towol atau daun gatal digunakan untuk rasa pegal seperti balsam.

Sekian penjelasan dari kami tentang Sejarah, Mata Pencaharian, Agama, Kesenian dan Ilmu Pengetahuan Suku Lani, terima kasih telah menyempatkan membaca, semoga artikel yang anda baca bermanfaat

Baca Juga >>>

You May Also Like

About the Author: Estriana Fiwka