Pengertian, Struktur dan Fungsi Plasenta Beserta Proses Terbentuknya

Pengertian, Struktur dan Fungsi Plasenta Beserta Proses Terbentuknya

Pengertian, Struktur dan Fungsi Plasenta Beserta Proses Terbentuknya – Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang Plasenta atau Ari-ari. Tentunya kita sering mendengar kata tersebut, untuk lebih jelasnya tentang Plasenta silahkan simak penjelasan berikut ini :

Pengertian Plasenta atau Ari-Ari

Plasenta atau sering disebut juga dengan ari-ari, Plasenta sendiri merupakan organ dalam kandungan yang bisa ditemukan pada masa kehamilan. Dan Plasenta ialah organ yang memiliki peran yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan janin. Adapun fungsi utama dari Plasenta ialah untuk memberikan nutrisi serta pertukaran hasil-hasil metabolisme antara janin dan sang Ibu.

Umumnya Plasenta manusia berdiameter sekitar 15 – 22 Cm dengan berat sekitar 470 gram. Tebal pada bagian tengah plasenta biasanya berukuran sekitar 2,5 – 5 cm. Dan pada plasenta terdapat juga tali pusar atau Umbilical Cord yang terbentuk dari pembuluh darah.

Fungsi Plasenta

Pada penjebaran sebelumnya telah dijelaskan fungsi utama plasenta yaitu sebagai jalan memberikan nutrisi dan pertukaran hasil dari metabolisme antara janin dan sang Ibu, namun perlu diketahui bahwa Plasenta memiliki beberapa fungsi lain, yaitu :

1. Pernapasan

Janin ialah bentuk Manusia yang masih dalam tahap tumbuh dan berkembang yang tentu saja memerlukan Oksigen untuk bernafas. Dan Plasenta merupakan alat perantara Oksigen oleh ibu yang akan dialirkan kepada janin melalui tali pusar. Kemudian plasenta akan menyalurkan dara yang didalamnya terdapat oksigen dari ibu kejanin dengan proses difusi. Selanjutnya Karbondioksida yang ada didalam akan dibawa melalui tali pusar dan akan berdifusi ke tubuh ini dnegan bantuan dari sistem peredaran darah., sebelum untuk akhirnya dikeluarkan dengan sistem pernafasan sang ibu.

BACA JUGA :   9 Pengertian Sampah Menurut Para Ahli

2. Nutrisi

Ari-ari bisa mengubah glukosa menjadi glikogen. Nutrisi yang akan didapatkan sang janin bergunan untuk perkembangan serta pertumbuhan jaringan saat dibutuhkan.

3. Pembuangan atau Eksresi

Plasenta akan membuang semua hasil sampah atau limbah yang tidak diperlukan oleh janin, seperti urea dan karbondioksida.

4. Kekebalan Tubuh atau Pertahanan

Pertahanan pada plasenta akan didapatkan dengan dua cara, yakni kimia dan fisik. Dengan cara kimia, fungsi ini akan berjalan dengan fungsi enzim, dimana ari-ari akan menetralisir aktivitas toksik yang mencurigakan. Selain dengan ibu, sang ibu juga bisa membreikan antibodi pada janin. Dan secara fisik sudah terbentuk dengan sendirinya struktur yang diciptakan sedemikian rupa sehingga bayi akan terlindung dengan baik dan aman. Pertahanan ini sangat penting untuk janin karena hati mereka belum bisa untuk mengatasi hal-hal yang berbahaya yang berasal dari darah sang ibu.

5. Produksi Hormon

Ari-ari juga berperan dalam produksi beberapa hormon, diantaranya :

– HCG atau Human Chorionic Gonadotropin

Hormon ini berfungsi untuk mencegah terjadinya haid dan menjaga kehamilan.

– Placental Lactogen atau Chorionic Somatomammotropin

Hormon ini berfungsi khusus dalam hubungan dengan nutrisi bagi ibu dan janin.

– Estrogen

Berfungsi untuk membantu pembesaran rahim, perkembangan serta pembesaran pada payudara.

– Progesteron

Untuk memberikan nutrisi awal bagi embrio dan mencegah kontraksi uterus spontan yang bisa menyebabkan keguguran.

– Tirotropin korionik dan relaksin

Yakni hormon penunjang atau hanya memberikan sedikit perubahan atau dampak pada kehamilan.

Struktur dan Bagian-Bagian Plasenta

Ari-ari berbentuk bulat yang merupakan kumpulan jaringan dengan lebih dari 200 pembuluh darah. Terletak pada bagian dalam rahim yang normalnya pada bagian korpus uterus. Plasenta dikelilingi lapisan amnion, berisi pembuluh darah lanjutan dari tali pusat. Plasenta memiliki tiga bagian utama, yakni :

BACA JUGA :   Pengertian, Faktor Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasi Depresi

1. Fetal Portion atau Bagian pada janin

Bagian ini terdiri dari struktur yang disebut korion frondosum dan vili. Korion frondosum ialah membran yang melindung janin, tetrdiri dari tropoblas, dan vili dari plasenta yang telah matang terdiri dari :

  • Vili koriali
  • Ruang-ruang Interviler
  • Amnion yang melapisi dinding permukaan plasenta (Ari-Ari). Di bawah lapisan Amnion ini terdapat cabang-cabang pembuluh darah tali pusar.

2. Bagian pada Ibu (Maternal Portion)

Bagian ini merupakan permukaan yang letaknya menghadap ke dinding rahim, memiliki warna merah dan terbagi oleh celah-celah yang berasal dari jaringan Ibu. Di bagian ini terdapat desidua kompakta yang terbentuk dari 15-20 struktur yang bentuknya berupa bulatan yang disebut dengan kotiledon. Dan terdapat juga struktur yang disebut desidua basalis pada bagian maternal, desidua basalis ini disebut lempeng korion.

3. Tali Pusar

Tali pusar memanjang dari pusat janin ke plasenta pada bagian permukaan janin. Panjangnya sekitar 50 hingga 55 cm, berdiameter 1 hingga 2,4 cm, terdiri dari dua arteri dan 1 vena. Fungsi pokok tali pusar ialah untuk menghubungkan plasenta dengan bagian tubuh janin sehingga bisa menyalurkan oksigen, antibodi dan komponen lain yang janin butuhkan.

Vena umbilicalis akan membawa darah dari ibu menuju janin dan arteri umbilis akan membawa darah dari janin ke ibu. Vena umbicalis memiliki fungsi untuk mengalirkan darah yang didalamnya terdapat oksigen dan nutrisi yang masih dalam bentuk sederhana, seperti :

  • Karbohidrat yang berbentuk glukosa
  • Protein yang berbentuk asam amino
  • Lemak yang berbentuk asam lemak
  • Vitamin
  • Mineral dan
  • Air

Proses Terbentuknya Ari-Ari

Pada umumnya plasenta akan terbentuk dengan sempurna setelah kehamilan telah memasuki usia 16 minggu. Dimulai dari perkembangan trofoblas pada hari ke 8 sampai 9 setelah pembuahan. Sel akan membelah sehingga sel yang tadinya hanya satu lapis menjadi berlapis-lapis dan akan membentuk rongga yang banyak pada lapisan sinsitium. Stadium ini disebut stadium Lacunar Stage.

BACA JUGA :   Ada Apa Dengan Kelelawar Tapal Kuda

Selanjutnya sinsitium akan tumbuh kedalam dinding rahim dan akan menyebabkan pembuluh darah pada dinding rahim rusak sehingga sinsitium tadi akan dapat dialiri oleh darah dari sang ibu degan perbaikan otomatis pada pembuluh darah karena telah masuknya organ baru. Pada stadium ini disebut dengan stadium sirkulasi utero plasenta atau sistem feto maternal.

Kemudian trofoblas akan menghasilkan lagi sekemlompok sel yang akan menbentuk jaringan penyambung lembut yang disebut dengan mesoderm ekstraembrional. Ini merupakan jaringan penyambung antara lapisan dalam sitotrofoblas dengan sel selaput heuser. Bagian yang menempel pada sitotrofoblas akan menjadi selaput korion dan bagian yang menempel pada sel selaput heuser akan menjadi pelindung kantung kuning telur.

Dan saat akhir minggu ketiga pada kehamilan, mesoderm yang terbentuk dari sitotrofoblas akan menjadi sel darah dan pembuluh darah kapiler. Dengan berjalannya waktu maka rongga korion akan semakin luas sehingga jaringan embrional akan semakin terpisah dari selaput korion, hanya akan dihubungkan dnegan sedikit jaringan mesoderm yang menjadi tangkai penghubung. Tangkai ini yang nantinya akan berkembang menjadi tali pusar.

Setelah pembuluh darah dari trofoblas menembus rahim, maka akan menjadi plasenta dewasa, terbentuk sirkulasi yang sempurna melalui pembuluh darah tali pusar. Meski saling berhubungan, darah sang ibu dan janin tidak bisa bercampur, ini disebut dengan sistem hemochorial.

Sekian penjelasan dari kami tentang Pengertian, Struktur dan Fungsi Plasenta Beserta Proses Terbentuknya, terima kasih telah menyempatkan membaca, semoga artikel yang anda baca bermanfaat, jangan sungkan untuk mengirimkan kritik maupun saran kepada redaksi kami

Baca Juga >>>

You May Also Like

About the Author: Estriana Fiwka